Rabu, 03 September 2008

di ambil dari Sebiru Langit, Secerah Mentari


Tinggikan Diri dengan Rendah Hati
Yap, itulah judul hari ini. Bukan bermaksud menggurui, hanya ingin berbagi dan semoga bisa jadi pemicu bagi saya untuk memperbaiki diri. Klo ada yang salah, mohon diperbaiki, karena ilmu saya masih sangat kurang, :).Pernah ngerasa sombong? Bangga yang berlebihan dengan diri sendiri? hmm, waktunya dikurangi hingga tidak ada lagi. Kenapa? Karena ketika kita sombong, terlalu bangga dengan diri sendiri, berarti kita telah dihinggapi penyakit hati. Dan sombong hanya milik Allah. Ada hadistnya kok,"Keagungan itu sarung-Ku, kesombongan itu selendang-Ku, maka barangsiapa menyaingi Aku dalam hal itu, akan Aku masukkan ke dalam neraka, dan Aku tidak peduli" (HR Muslim)Nah kan, masih berani sombong? Dikurangi aja ya, klo bisa dibuang semua. Bukan cuma buat yang baca siy, buat yang nulis juga, :).Klo diinget inget, apa siy yang bisa disombongin dari diri kita? Kita kan ga punya apa apa, semua yang ada di dunia ini, semuanya milik Allah. Kepandaian, harta ataupun kedudukan, semuanya bukan milik kita. Kalaupun kita bisa melakukan sesuatu, menguasai salah satu bidang ilmu, tidak sepenuhnya karena kemampuan kita sendiri kan? Semuanya karunia Allah.Di Al-Qur'an ada beberapa ayat yang melarang kita berbuat sombong. Salah satunya,"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. " (Al Israa' ayat 37)Kalo sudah tau kita dilarang sombong, tetapi kita sudah terlanjur sering sombong, gimana dungs? Was sollen wir machen? Hmm, ada beberapa hal yang bisa dijalankan, di antaranya:1. Kenali kekurangan diri sendiriBerusaha liat diri sendiri. Ngaca, liat diri kita, evaluasi diri sendiri. Apa sih yang kita punya, yang pantes kita sombongkan. Klo masih belum tau juga, bisa juga deh tanya ke temen, atau sahabat yang bisa dipercaya. Karena sahabat kan bukan hanya orang yang bisa memuji, harus bisa kasih tau kekurangan juga dungs.Klo kita udah tau kekurangan kita sendiri, insya Allah bisa ngurangi rasa sombong.2. Berlatih untuk tawadhu'Tawadhu' adalah perasaan berani mengakui kekurangan dan kelemahan tetapi tetap menyadari bahwa setiap orang punya kelebihan dan kemampuan.Kita juga harus sadar bahwa kita tidak sepenuhnya jelek dan orang lain tidak sepenuhnya baik. Jadi, kita juga ga perlu rendah diri. Ga perlu "menjatuhkan" diri sendiri di hadapan orang lain.Misalnya, klo orang tanya, eh, pernah ke jerman yah? Jawab aja klo emang pernah, dengan jawaban yang sebenarnya, ga perlu ditambah tambahin atau dikurang kurangin. Ga perlu kita jawab "Iya, hampir setiap sudut kota di Jerman udah pernah loh kukunjungi. Aku juga beli beberapa barang barang asli eropa. Liat aja jam tanganku, asli loh, Rolex" yaa, plis deh, sapa juga yang tanya jam loe merek apa, asli ato ga.Atau klo misalnya ditanya, "Bisa php kan?" trus, kamu jawabnya, "Iya, tapi cuma bisa 'echo' duang". Yah, jangan terlalu merendah gitu juga klo emang udah menguasai. Bilang aja, sesuai dengan kemampuan.3. Memandang persoalan dari kacamata persaingan yang sehatBalik lagi, inget aja klo orang lain tuh juga punya kelebihan, dan kita juga tidak sepenuhnya kurang. Jadi, ketika kita harus berlomba dan bersaing. Berusaha aja sebaik mungkin, semampu kita tanpa perlu menjelekkan orang lain. Dan ternyata, menjelekkan orang lain juga dilarang loh sama agama. Di Al-Qur'an juga ada kok. Klo sempet baca Al-Qur'annya, buka deh surat Al-Hujuraat ayat 11. Klo ga sempet, hmm, ditulisin deh, :)"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Al Hujuraat ayat 11)4. Berkumpul dengan orang orang yang tawadhu'Yah, klo kita berkumpul dengan orang orang yang baik, insya Allah kita ikut baik juga. Bukan berarti kita ikut ikutan, tapi, klo menerima yang baik kan gpp, :).So, das war alles tentang sombong. Semoga kita bisa selalu rendah hati dan tidak menjadi manusia yang sombong.Sumber: Majalahnya Eka.Notes : Makasih banyak buat Eka, buat majalahnya. Buat yang baca, mohon dikoreksi jika ada kesalahan.
Gepostet von Luvie Narulita
Labels: